Bukalapak Tutup Layanan Penjualan Produk Fisik di Marketplace, Ini Alasannya

Bukalapak Tutup Layanan Penjualan Produk Fisik di Marketplace, Ini Alasannya


Ninghuripdigital.com - Bukalapak secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menutup secara bertahap layanan penjualan produk fisik di marketplace mulai 2025 hingga Februari 2025. PT. Bukalapak.com Tbk memutuskan untuk berfokus sepenuhnya pada produk virtual, seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, listrik prabayar, edukarier, bukaemas, lapakgaming, top up game, dan produk digital lainnya.

Bukalapak Tutup Layanan Penjualan Produk Fisik

Keputusan Bukalapak untuk menghentikan layanan produk fisik merupakan bagian dari strategi transformasi bisnis besar-besaran yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat di industri e-commerce. Bukalapak memandang bahwa perubahan ini penting untuk beradaptasi dengan tren pasar yang terus berkembang, di mana permintaan terhadap produk virtual semakin meningkat.

Sebenarnya, langkah ini bukanlah hal yang tiba-tiba. Bukalapak sudah merencanakan untuk mengalihkan fokus bisnis ke produk-produk virtual sejak 2021. Sebelumnya, mereka berencana untuk tidak lagi terlibat dalam penjualan produk fisik seperti pakaian, gadget, furniture, kosmetik, dan produk lainnya. Fokus Bukalapak kini lebih pada produk yang bersifat digital, termasuk investasi dan layanan retail berbasis online yang lebih berorientasi pada teknologi.

Seiring dengan langkah tersebut, pada 1 Februari 2025, fitur penambahan produk baru ke keranjang belanja akan dinonaktifkan. Dengan demikian, setiap transaksi yang belum diproses oleh penjual pada batas waktu yang telah ditentukan, yakni 2 Maret 2025, akan dibatalkan secara otomatis. Meskipun demikian, para pembeli tidak perlu khawatir, karena dana yang telah dibayarkan akan dikembalikan melalui layanan BukaDompet, platform keuangan milik Bukalapak.

Bagi para pelapak yang selama ini berjualan produk fisik di marketplace Bukalapak, mereka akan diberikan waktu hingga Kamis, 9 Februari 2025 untuk menyelesaikan transaksi mereka. Bukalapak juga menyediakan panduan transisi yang akan membantu para pelapak dalam menghadapi perubahan besar ini. Seperti yang dikatakan oleh Dimas Bayu, Head of Media and Communications Bukalapak, "Kami telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendampingi Pelapak dalam proses transisi ini," ujar Dimas saat diwawancarai oleh Rakyat Merdeka pada 8 Januari 2025.

Transformasi besar ini tentu akan membawa perubahan signifikan dalam lanskap e-commerce Indonesia, dan Bukalapak bertekad untuk tetap relevan dengan terus mengembangkan layanan berbasis teknologi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di masa depan.